Pengertian Feature
Sulit untuk mengetahui batasan-batasan sebuah Feature. Daniel K. Williamsan (1983) mengibaratkan feature seperti desir angina diantara pepohonan. Maksudnya, tiap orang mudah merasakannya, namun sulit merumuskan rasa itu dalam kata-kata.ubyek
Majalah Tempo menyebutkan feature adalah artikel kreatif, kadang-kadang subyektif yang bertujuan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan.
Kesimpulan : Feature adalah cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan, dengan tujuan untuk memberi informasi sekaligus menghibur khlayak media massa.
Ciri khas Feature menurut Asep syamsul M. Romli “ jurnalistik praktis”
Mengandung Human interest, memberi penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu mengugah emosi. Menyentuh rasa manusiawi.
Mengandung unsur Sastra, di tulis dengan cara/gaya menulis fiksi
Ada beberapa jenis feature, di antaranya adalah:
Feature berita yang lebih banyak mengandung unsur berita, berhubungan dengan peristiwa aktual yang menarik perhatian khalayak. Biasanya merupakan pengembangan dari sebuah straight news. Contohnya membahas tentang perang serdadu AS dan Irak
Feature artikel yang lebih cenderung segi sastra. Biasanya dikembangkan dari sebuah berita yang tidak aktual lagi atau berkurang aktualitasnya. Misalnya, tulisan mengenai suatu keadaan atau kejadian, seseorang, suatu hal, suatu pemikiran, tentang ilmu pengetahuan, dan lain-lain yang dikemukakan sebagai laporan (informasi) yang dikemas secara ringan dan menghibur. Misalnya, menulis tentang kondisi kaum muslimin di berbagai belahan dunia atau tren mode di tahun 2010
Asep Syamsul M. Romli, Membagi feature berdasarkan tipenya :
Feature human interest (langsung sentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya). Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, kehidupan seorang petugas kebersihan di jalanan, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, suka-duka menjadi dai di wilayah pedalaman, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.
Feature pribadi-pribadi menarik atau feature biografi. Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi. Itu sebabnya, Anda bisa menuliskan tentang profil para pemimpin Islam di masa lalu, misalnya. Atau Anda juga bisa cerita tentang kisahnya al-Khawarizmi, ilmuwan muslim yang menemukan angka nol.
Feature perjalanan. Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negeri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisnya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “aku”, “saya”, atau “kami” (sudut pandang—point of view—orang pertama). Ambil contoh tentang perjalanan menunaikan ibadah haji. Perjalanan ke tanah suci itu bisa Anda tuangkan dalam sebuah tulisan bergaya feature yang menarik. Itu sebabnya, disarankan untuk membawa buku catatan kecil untuk menuliskan semua peristiwa yang dialami sebagai bahan penulisan. Pokoknya, sip deh.
Feature sejarah. Yaitu tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa Keruntuhan Khilafah Islamiyah, sejarah tentang Istana al-Hamra dan benteng Granada. ‘Melongok’ kejayaan Islam di masa lalu. Sejarah tentang kekejaman tentara Salib saat membantai kaum muslimin, sejarah pertama kali Islam masuk ke Indonesia dan sebagainya. Banyak kok sejarah yang bisa kita tulis dengan jenis feature ini. Pokoknya asyik deh.
Feature petunjuk praktis (tips), atau mengajarkan keahlian—how to do it. Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangun rumah, seni mendidik anak, panduan memilih perguruan tinggi, cara mengendarai bajaj, teknik beternak bebek, seni melobi calon mertua dan sebagainya.
Fungsi Feature
melengkapi sajian Straight news
pemberi infpormasi tentang suastu situasi, keadaan atau peristiwa yang terjadi
penghibur dari pengembangan imajinasi dan menyenangkan
wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan/ peristiwa
sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak
Menulis Feature
Sama seperti tulisan jurnalistik, hal yang terpenting adalah Lead. Lead ibarat pembuka jalan. Jadi harus benar-benar menarik dan mengundang rasa penasaran pembaca untuk terus membaca. Sebab, gagal dalam menuliskan lead pembaca bisa ogah meneruskan membaca.
Macam-macam Lead :
Lead ringkasan, yang merujuk langsung pada inti cerita yang akan tercapai. Tetapi jangan terlalu ‘telanjang’ dalam menulis lead Ringkasan.
Contoh : Matanya terpejam, sudut bibirnya menyeringai, napasnya tampak tersendat, kini tubuhnya Andryan mulai mengejang. Sebuah King Smash yang dilakukan Andryan, bukan hanya menambah point bagi dirinya, tetapi juga mengantarnya ke unit gawat darurat RS PMI Bogor. Ya, Adryan kena serangan jantung. Tapi, bukan Adryan saja, terlalu banyak lelaki aktif yang kemudian terkapar gara-gara jantungnya berhenti berdenyut…
Lead pertanyaan, seolah-olah memberi pertanyaan pada pembaca yang mengusik rasa ingin tahu pembaca.
Contoh : Masih bingung menulis Feature? Ah, jawabnya sederhana saja. Berlatih, berlatih, dan brlatih. Karena dengan berlatih kepekaan Anda akan rasa bahasa semakin terarah…
Lead Bercerita, Lead ini menciptakan suatu suasana dan membenamkan pembaca seperti ikut jadi tokohnya.
Contoh : Anak berseragam putih-abu itu menenteng balok kayu. Sorot matanya tajam bagai elang mengincar mangsanya. Sejurus kemudian ia memberi komando untuk menyerang lawannya dari sekolah lain. Tawuran pun tak bisa dihindari lagi. Warga sekitar kejadian, yang kebanyakan ibu-ibu ketakutan menyaksikan drama itu…
Lead Deskriptif. Lead ini menceritakan gambaran kepada pembaca tentang suatu tokoh atau suatu kejadian.
Contoh : Sesekali wanita tua itu mengelap keringatnya yang mengucur dengan ujung kebayanya, ia terus mengulek bumbu pecel. Sementara anak-anak sekolah sibuk berebutan membeli gorengan di kantin sekolah itu. Meski banyak anak yang suka curang dengan tidak membayar dagangannya, Bu Maryam tak pernah ambil pusing, “Mungkin dia tidak punya uang”, katanya suatu saat….. dst….
e. Lead Nyentrik/ unik. Bersifat ekstrim bisa berbentuk puisi atau sepotong kata-kata pendek. Hanya baik jika seluruh cerita bergaya lincah dan hidup cara penyajiannya. Contoh :
Hancurkan Amerika!
Tangkap Bush!
Teriakan itu bersahut-sahutan dari ribuan pendemo di depan Kedubes AS dalam unjuk rasa menentang invasi AS dan sekutunya ke Irak ….
Lead Menuding. Lead ini berusaha berkomunikasi langsung dengan pembaca dan ciri-cirinya adalah ada kata “Anda” atau “Saudara” (bisa juga Anda). Pembaca sengaja dibawa untuk menjadi bagian cerita, walau pembaca itu tidak terlibat pada persoalan. Contoh:
Anda jangan bangga dulu punya HP oke. Meski kemana-mana nenteng ponsel yang fiturnya seabrek, boleh jadi Anda buta tentang teknologi
Lead gabungan
Contoh : ” Kemerdekaan bukanlah hasil bertapa di bawah pohon kamboja, ” teriak Soekarno di depan ratusan massa. Ucapannya disambut suara gemuruh, membuat langit di atas lapangan Ikada bergetar….
Langkah kedua setelah Lead adalah adalah Body. Tiga prinsip dalam memperhatikan Body adalah :
kesatuan karangan arus di jaga
pertalian antara fakta yang diungkap perlu diperhatikan
tekanan pada masing-masing alinea makin ke bawah makin berkurang
trik dalam membuat tulisan feature adalah :
Tulislah lead yang “bicara”, yang “bercakap”. Tulislah berita seperti layaknya Anda mengisahkannya secara lisan,
Gunakan kata-kata sederhana, bukan yang berkabut.
Hindarkan kata-kata teknis, atau istilah asing yang kurang perlu,
Usahakan kata-kata konkret, “Jangan katakan, tapi tunjukkan”,
Sebanyak mungkin pakai kata kerja yang aktif, yang menggembarkan tindakan, gerak. Sebisa mungkin hindari kata-kata sifat.
Berkisahlah untuk pembaca,
Berkisahlah seperti melukis.
( Diambil dari berbagai sumber) ” Bahan Sharing “11″ buat Mahasiswa 2009“
it's very helpful
BalasHapusthanks