Rabu, 29 Januari 2020

Pesona Sumut : Dari Keanekaragaman, Nikmatnya Kopi Sidikalang Hingga Sejuknya Danau Toba

Sumatera Utara (Sumut) merupakan provinsi yang mendapat julukan sebagai Miniatur Indonesia karena keanekaragaman suku budaya dan kemampuan masyarakat dalam menjaga toleransi kerukunan antara umat beragama. Provinsi yang dihuni lebih dari 13 juta jiwa ini, terdapat begitu banyak suku bangsa, diantaranya Batak, Jawa, Melayu, Tionghoa, Minang, Banjar dan masih banyak lagi. Hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia bisa dijumpai di Sumut.
Masyarakat Sumut terkenal dengan logat atau gaya bicaranya yang keras, tapi hartinya sangat lembut bagaikan bolu meranti. Apalagi untuk urusan toleransi, sejauh ini masyarakat Sumut mampu menjaga kerukunan antar suku dan umat beragama dan menghindari potensi-potensi munculnya konflik. Semua itu dikarenakan warga Sumut memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, pergaulan luas dan pastinya cinta damai.
Provinsi yang disebut sebagai pintu gerbang peradaban di Pulau Sumatera ini, juga terkenal sangat kaya akan sumber daya alamnya. Mulai dari hasil perkebunan seperti karet, sawit, tebu dan teh, hasil pertanian, hingga Kopi Sidikalang yang mendunia dan menjadi bahan baku utama Starbuck Coffe. Ya, Kopi Sidikalang kini tengah menjadi buah bibir di kalangan penikmat kopi dunia. Citar rasa dan aromanya yang khas, membuat Kopi Sidikalang begitu diminati dan banyak diburu oleh industri kopi internasional.
https://www.nibble.id/7-daerah-penghasil-kopi-terbaik-di-indonesia/
Strafbuck Coffe melalui keterangan resmi dan halaman website mengakui salah satu kunci kenikmatan racikan kopinya berasal dari bahan baku yang digunakan, yaitu Kopi Sidikalang. Terbukanya tabir rahasia tersebut, membuat banyak masyarakat internasional yang penasaran dan ingin langsung melihat kopi nikmat Sidikalang itu berasal. Antusiasme internasional ini menjadi agrowisata yang dapat mengangkat nama besar Sumut ke dunia internasional. Sayangnya pemerintah kita belum dapat membantu petani dalam memaksimalkan produksinya dan membaca potensi agrowisata kopi. Alhasil tingginya antusias dan permintaan akan kopi belum mampu mendatangkan kesejahteraan berarti bagi petani.
Menurut Anggota Komisi B DPRD Sumut, Aripay Tambunan, berharap komoditas kopi yang dihasilkan petani bisa menguasai pasar di sejumlah negara Eropa. Untuk itu, promosi kualitas kopi Sumut perlu lebih digencarkan. “Kami menilai kopi asal Sumut berpeluang besar menembus pasar Finlandia dan negara-negara Eropa lainnya, namun promosinya perlu lebih gencar dilakukan. Sumut juga memiliki lahan yang cukup luas untuk memproduksi biji kopi berkualitas yang siap menembus pasar ekspor. Potensi agro wisata kopi Sumut juga cukup menjanjikan apabila dikelola ddengan baik dan benar,” katanya. (Analisadaily.com)
Danau Toba yang Melegenda

https://m.tribunnews.com/otomotif/2017/08/29/lihat-lebih-dekat-eloknya-danau-toba-dengan-naik-motor-skuter
            Selain kenikmatan Kopi Sidikalang, landmark pariwisata Sumut yang paling terkenal dan mendunia sejak dulu ialah Danau Toba. Danau vulkanik yang terbentuk sejak puluhan ribu tahun lalu ini terkenal akan panorama alamnya yang sangat indah dan udara sejuknya. Bahkan, Presiden Jokowi telah memasukkan Danau Toba dalam salah satu destinasi wisata prioritas nasional yang akan didukung dengan pembangunan infrastruktur untuk mempermudah akses.
            Panorama danau terbesar di Asia Tenggara ini telah banyak menghipnotis wisatawan lokal dan mancanegara. Terhitung jumlah kunjungan wisatawan ke Danau Toba terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Untuk kunjungan Danau Toba ke Samosir saja, dari tahun 2015 sebanyak 171.000 wisatawan, tahun 2016 meningkat menjadi 19.000 dan tahun 2017 lebih dari 200.000 wisatawan. Bahkan di tahun 2019 mendatang, Kementrian Pariwisata Republik Indonesia memprroyeksikan kunjungan wisata ke Danau Toba menembus 1 juta kunjungan. Namun semua itu masih tergantung dengan keberadaan infrastruktur yang baik dan memadai.
“Setelah pembangunan insfrastruktur selesai maka dipastikan semakin mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Danau Toba. Danau Toba akan menjadi destinasi utama wisatawan, sehingga bisa menjadi Monaco of Asia. Kita berharap, sekitar 80 persen dari wisatawan mancanegara yang masuk ke Sumut, nantinya ke lokasi pariwisata Danau Toba. Selama ini, masalah insfrastruktur menuju daerah itu menjadi kendala bagi wisatawan,” ujar Direktur Utama Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba, Arie Prasetyo. (MedanBisnisdaily.com)
Fakta yang tak terbantahkan adalah siapapun yang datang ke Dabau Toba, pasti ingin kembali berkunjung kembali ke tanah kelahiran Suku Batak ini. Udaranya yang sejuk, airnya yang dingin dan bersih ditambah dengan keindahan panorama alam pegunungan serta rimbunya hutan dikolaborasikan bersama adat isthadat budaya setempat, menjadi daya tarik tersendiri yang sangat diminati wisatawan.
Sumut bukan hanya sekedar Keragaman Budaya, kopi, kebun dan Danau Toba, tapi setidaknya beberapa hal tersebutlah yang membuatku bangga menjadi warga Sumut. Mari bersama-sama kita turut serta dan berperan aktif membantu Pemprovsu dalam mengembangkan dan membangun provinsi tercinta ini. Salah satunya dengan menjadi warga yang baik dengan patuh membayar pajak, mentaati hukum dan turut serta dalam penyelenggaraan serta mengawasi perputaran roda pemerintahan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar